Seminar Nasional Hybrid “Pemenuhan Program Manajemen Risiko pada UMK Pangan Steril Komersial” 27 Juni 2023 – DITP IPB dan PT Sasa Inti

 

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), IPB University bekerja sama dengan PT. Sasa Inti menyelenggarakan Seminar Nasional dengan judul “Pemenuhan Program Manajemen Risiko pada UMK Pangan Steril Komersial”. Seminar nasional ini diselenggarakan secara hybrid di Hotel Kimaya by Harris Jakarta (luring) dan zoom meeting pada tanggal 27 Juni 2023.  Sebanyak 261 peserta dari berbagai kalangan, mulai akademisi, perwakilan BPOM, praktisi, peneliti, dan tentunya para pelaku usaha (UMK dan industri besar) hadir dalam seminar ini. Peserta yang menghadiri seminar secara luring berjumlah 36 orang dan yang hadir melalui zoom meeting mencapai 225 peserta. Kegiatan seminar ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan kerja sama antara Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dengan PT. Sasa Inti dalam memfasilitasi pendampingan UMK pangan steril komersial di Indonesia. 

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Feri Kusnandar sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University. “Fakultas Teknologi Pertanian sangat menyambut kerja sama antara Departemen ITP dengan PT Sasa Inti dalam rangka pembinaan UMK pangan, khususnya pangan steril komersial”. Lebih lanjut, beliau mengharapkan bahwa kegiatan ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan performa UMK pangan steril komersial di Indonesia. 

Dalam acara ini, hadir pula Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Sondang Widya Estikasari, S.Si, Apt, MKM. Beliau menyampaikan bahwa Program Manajemen Risiko (PMR) adalah salah satu program unggulan BPOM yang dirancang dan dikembangan untuk industri olahan pangan dalam menjamin keamanan dan mutu pangan. PMR merupakan prioritas  nasional yang terus dipantau kemajuan capaian kegiatannya. Penerapan PMR di industri pangan, termasuk UMK, diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, yaitu pada sektor kesehatan, obat dan makanan, yang merupakan regulasi teknis dari Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Hadirnya PMR mengubah paradigma pengawasan keamanan pangan dari product-based control ke preventive risk-based control.

​​Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini tren pertumbuhan usaha menengah dan kecil (UMK) yang memproduksi pangan olahan risiko tinggi berupa pangan kuliner nusantara steril yang dikemas dalam kaleng/kemasan retort pouch meningkat. Contoh produk tersebut,  antara lain: rendang, gulai, gudeg, dan sambal yang dikemas dalam kaleng/kemasan fleksibel dan tahan pada suhu ruang dalam jangka waktu yang lama. Melihat fakta tersebut, maka diperlukan keterlibatan banyak pihak dalam pendampingan UMK pangan steril komersial terutama dalam rangka implementasi PMR. 

Agus Sudarmoko yang menjabat sebagai GM Human Resource & Government Relation PT Sasa Inti turut membuka kegiatan ini. Agus menjelaskan “Acara ini merupakan bagian dari corporate social responsibility PT Sasa Inti, ini merupakan salah satu ucapan rasa terima kasih kami kepada customer Sasa, khususnya UMKM yang menjadi mitra strategis PT Sasa Inti selama ini. Ke depannya kami berharap bahwa UMKM dapat memberikan jaminan mutu produk yang dihasilkannya”. 

Pada kegiatan seminar ini, terdapat dua materi yang disampaikan, yaitu “Prinsip dan Urgensi PMR Bagi  Keamanan Produk  Pangan Steril Komersial” yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Feri Kusnandar, M.Sc. (Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB University) dan “Kiat Pemenuhan PMR pada UMK Pangan Steril Komersial” yang disampaikan oleh Retno Priyandani, S.Farm, Apt. (Pengawas Farmasi dan makanan Ahli Muda (Verifikator PMR) BPOM). 

Setelah kegiatan seminar ini, akan ada program pendampingan UMK Pangan Steril Komersial yang mencakup pelatihan dan pendampingan penyusunan dokumen Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), prosedur operasional baku (standard operational procedure/SOP) untuk proses terjadwal dalam produksi pangan steril komersial, dan hingga validasi kecukupan proses panas bagi UMK pangan steril komersial di Indonesia. Kegiatan pendampingan tersebut nantinya akan melibatkan tim tenaga ahli dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, tim PT Sasa Inti, serta berkoordinasi dengan BPOM RI. 

Sesi sambutan pembukaan seminar nasional hybrid oleh Agus Sudarmoko, GM Human Resource & Government Relation PT Sasa Inti

 

Sesi penyampaian materi oleh narasumber dalam seminar nasional hybrid “Pemenuhan Program Manajemen Risiko pada UMK Pangan Steril Komersial”

 

Keterlibatan peserta seminar secara daring

 

Panitia dan pembicara dalam seminar

Tags: No tags

Add a Comment

You must be logged in to post a comment