dsdc 1b

Congraturalations for Student Food and Science Technology 2021

 

Developing Solutions for Developing Countries (DSDC) IFT Tahun 2021

2nd Winner

TIM 1 (Ngebut)

” High protein whole grain maize- and soybean-based flour as food substitute during Covid-19 food inflation and to solve stunting in Uganda”

Student:

Muhammad Rafi Kamil (F24180119)
Stephen William Wijaya (F24180094)
Firanindyta Hade (F24180028)

honorable mention

TIM 2 (LAHAYE)

LAHAYE UGALI: Instant Ugali from 100% Whole Maize Grain through No-Die Extrusion Enriched with Baobab Powder to Help Undernourished Adults Fight COVID-19 in Kenya

Student

Talitha Nur Aziziah Priyatna F24188013
Mahirah Safira Ferdianny F24190112
Kemal Komala F24190030
Salsabila Fatimah Syarifudin F24190127

Dosen Pembimbing :  Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang, MSc

IMG_4303

Department of Food Science and Technology will be conducting Summer Course Program 2021 about TEMPE

Are you interested in learning the science behind tempe? Would you like to hear about this super food from academic, practitioner, and industrial point of view?

Department of Food Science and Technology will be conducting Summer Course Program 2021 about TEMPE: INDONESIAN CULTURAL HERITAGE FOR THE WORLD.

Program

This summer course is a 2-weeks online program that unravel the secret behind tempe, Indonesian indigenous fermented food. This year the summer course program will be be conducted fully online.

Some topics covered include:

  • Tempe as Indonesian cultural heritage for the world
  • Fermentation technology: theory and application
  • Fermentation technology of tempe: Chemical and microbiological changes during tempe fermentation
  • Researches on “quick” tempe
  • Biofunctionalities of tempe from nutritionist’ perspective
  • Tempe-based food products: Development strategies
  • Production of tempe
  • Preparation of tempe: from ingredient to Indonesian signature dish
  • Challenges of developing tempe business abroad
  • Current status of International Standard and trade of fermented foods
  • Production/ product development of tempe-based product at industrial level
  • Thai fermented food and its health benefits

Activities

  • Lecture
  • Virtual production of tempe
  • Virtual cooking of tempe-based dish
  • Group assignment, discussion and presentation

Program Date

Monday, July 26 – Friday, August 6, 2021

Benefit

  • Transferable course credit (2 credits)
  • Certificate
  • Experienced lecturers

Program Fee

The fee for this summer course program is USD 10 (Rp 150.000,- for local students). Please transfer to:
Bank Name: BNI
Bank country and city: INDONESIA, BOGOR
Bank branch address : Jl. Ir. H.Djuanda, Bogor Indonesia
Exact bank account holder’s name: REKTOR IPB c.q KS FATETA
Account number: 3889948
Account currency: IDR
Bank branch code or sort code: –
IBAN Code: –
SWIFT Code: BNINIDJABGR

How to apply

This program is recommended for university student in the field of science (Food Science/ Technology, Biology, Biochemistry, Chemistry, etc). You can fill in the application form and attach the documents needed (proof of transfer, copy of passport, copy of transcript) at the link below:

ipb.link/scp2021-tempe

Application is opened until July 16th, 2021.

 

Contact Person:

Harum Fadhilatunnur (harum@apps.ipb.ac.id)

Speakers

Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi
Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi IPB University
Vice Chair Codex Alimentarius Commission (CAC)
Prof. Dr. Made Astawan
Prof. Dr. Made Astawan IPB University
Prof. Dr. Lilis Nuraida
Prof. Dr. Lilis Nuraida IPB University
Prof. Dr. C. Hanny Wijaya
Prof. Dr. C. Hanny Wijaya IPB University
Rustono
Rustono Owner of Rusto’s Tempe, Kyoto, Japan
Rizki Aditya Rozandy S.TP, M.Biotek
Rizki Aditya Rozandy S.TP, M.Biotek PT Indofood Fortuna Makmur
Product Development Traditional Snack
Dr. Pichayada Somboon
Dr. Pichayada Somboon King Mongkut's Institute of Technology Ladkrabang, Thailand
yy97k6xz1d5obif6tsle

Dosen Muda IPB Masuk 7 Finalis Young Scientist Dunia Bidang Teknologi

Prestasi dunia kembali ditorehkan anak negeri. Kali ini datang dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Azis Boing Sitanggang, masuk tujuh finalis ‘Young Scientist’ dunia bidang ilmu dan teknologi pangan.

Kejuaraan ilmuwan muda ini diselenggarakan oleh International Union of Food Science and Technology (IUFoST) dalam acara World Congress of Food Science and Technology di Mumbai, India, pada 23-27 Oktober 2018.
IUFoST merupakan organisasi ilmiah dunia untuk ilmu dan teknologi pangan. IUFoST beranggotakan lebih dari 65 negara yang melibatkan lebih dari 300 ribu ahli teknologi pangan di seluruh dunia.
Azis mengungkapkan dalam nominasi ini terdapat beberapa ketentuan, yakni usia kandidat kurang dari 35 tahun dan menunjukkan kemampuan menjadi peneliti yang unggul dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Kandidat juga harus menyertakan abstrak presentasi pada kongres.
“Ketujuh kandidat tersebut akan termasuk ke dalam Early Career Scientists Section dari IUFoST. Artinya tujuh orang tersebut merupakan peneliti muda yang akan memiliki peranan, kapasitas dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi pangan,” ujar Aziz dikutip dari rilis Humas IPB, Selasa (26/6).
Nantinya, dalam menyeleksi tujuh kandidat tersebut IUFoST menggunakan jasa konsultan independen (Janet Viljoen Research Consultancy) untuk menjaga kredibilitas kompetisi ini.
Dosen yang menyelesaikan pendidikan S3 di TU Berlin, Jerman, bidang Chemical and Process Engineering itu direkomendasikan oleh Vice Chair of Codex Alimentarius Commission (CAC) 2017-2019, Profsedor Purwiyatno Hariyadi, dan Rektor IPB 1998-2002, Profesor M. Aman Wirakartakusumah. Kedua orang tersebut merupakan Academic Fellow dari IUFoST.
Dosen Aktif di Bidang Ilmu dan Teknologi Pangan
Aziz mengatakan, poin penting dalam kategori ‘Young Scientist’ adalah track record penelitian dan peranannya dalam perkembangan ilmu dan teknologi pangan. Dosen berumur 31 tahun ini ternyata selama ini memiliki track record yang sangat baik dalam ilmu dan teknologi pangan.
Sejauh ini saya aktif menjadi reviewer untuk beberapa jurnal di Elsevier Science Direct, seperti Molecular Catalysis B: Enzymatic, Bioresource technology dan International Dairy Journal,” ujarnya.
“Lebih dari 15 artikel internasional telah saya publikasikan selama menyelesaikan pendidikan S2 dan S3, termasuk enam artikel internasional khusus topik penelitian yang saya ajukan untuk kompetisi ini,” imbuhnya.
Pria yang berasal dari Pematang Siantar ini diberikan tanggungjawab sebagai Ketua Komisi Pendidikan di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Ia juga menjadi Koordinator Divisi Mutu dan Keamanan Pangan di SEAFAST Center LPPM IPB.
“Tahun ini saya diberikan tugas menjadi Ketua Panitia Seminar Internasional PATPI-SEAFAST bersamaan dengan Food Ingredient Asia (FiA) 2018. Saya juga membimbing 5 mahasiswa S3, 4 mahasiswa S2 dan sarjana sebanyak 10 mahasiswa,” tuturnya.
Mempersiapkan Inovasi Penelitian ‘Young Scientist’
Untuk presentasinya di Mumbai nanti, Aziz telah menyiapkan suatu inovasi penelitiannya. Ia akan menyampaikan topik yang terkait dengan produksi senyawa laktulosa atau zat prebiotik yang dalam produksinya dikatalisis oleh enzim. Reaksi tersebut dilakukan di reaktor membran yang dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis.
“Reaktornya sendiri dapat dimanfaatkan hampir pada semua reaksi enzimatis yang berbasis air. Keuntungan reaktor membran enzimatis (RME) ini yaitu ukurannya kecil dengan total volume 92 mililiter,” jelasnya.
Aziz yakin penggunaan reaktor dalam pengembangan proses ini akan menjadi sangat efisien, berkelanjutan, dan parameter proses bisa dikendalikan, serta disimpan di dalam sistem komputer.
Terkait prebiotik, Aziz menjelaskan, selama ini produksi laktulosa menggunakan katalis (logam). Sehingga dalam proses separasinya menjadi kompleks dan memiliki dampak terhadap lingkungan.

“Dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan reaksi katalis (logam) tersebut, lalu potensi penggunaan membran dalam sintesis enzimatis, maka kedua hal ini mendorong saya untuk mengembangkan RME. Ini yang akan saya presentasikan,” 

ungkapnya.
Dengan kesempatan ini ia ingin menyampaikan ke dunia bahwa Indonesia mampu berkontribusi positif dan mampu untuk mengembangkan teknologi khususnya bidang ilmu dan teknologi.
from-concept-to-realization-dr-ing-azis-boing-sitanggang-kembangkan-reaktor-membran-enzimatis-news

From Concept to Realization, Dr Ing Azis Boing Sitanggang Kembangkan Reaktor Membran Enzimatis

Cyber Center Fakultas Teknologi Pertanian (CCF) kembali menggelar webinar dengan mengusung tema: “Emerging Engineering and Technology untuk Mendukung Agro-Maritim 4.0”, (4/2). Pada webinar series ke-4 ini, hasil penelitian skema PI-AMar4.0 IPB disampaikan oleh Dr Ing Azis Boing Sitanggang, dengan judul “Fully Automated Bench-Scale Membrane Reactor for Early Process Development of Enzyme-Based Transformation: From Concept to Realization”.

Secara umum, reaksi enzimatis pada skala laboratorium umumnya dilakukan secara batch yang memiliki beberapa kelemahan. Seperti isu penghambatan substrat/produk, masalah dalam enzyme recovery (pengumpulan dan penggunaan kembali enzim) atau biaya yang tinggi untuk imobilisasi enzim. Untuk mengatasi hambatan ini, dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian ini mengembangkan reaktor membran enzimatis yang dapat dioperasikan secara kontinyu dan bersifat otomatis.

Berbagai sistem kontrol yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengevaluasi peningkatan tekanan transmembran selama proses reaksi berlangsung dan evaluasi laju alir (flux). Dengan inovasi ini, reaktor yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses produksi peptida bioaktif secara kontinyu tanpa harus mengimobilisasi enzimnya.

“Proses hidrolisis protein dan separasi peptida bioaktifnya dapat dilakukan dalam satu unit reaktor, sehingga mendorong high throughput (hasil yang cepat) dan peningkatan produktivitas dari rekasi itu sendiri,” imbuhnya.

Selain itu, reaktor yang dikembangkan juga dapat digunakan untuk pengkonsentrasian protein secara kontinyu. Dr Azis menambahkan, pengkonsentrasian protein skala laboratorium untuk kepentingan penelitian umumnya menggunakan produk komersil yang bersifat sekali pakai dimana harganya cukup mahal. Selain itu, prosesnya memerlukan bantuan alat sentrifuse dimana “head” dari alat tersebut harus disesuaikan dengan ukuran tabung pengkonsentrasian.

“Dengan reaktor yang dikembangkan ini, pengkonsentrasian protein dapat dilakukan dalam jumlah relatif lebih banyak (100 mililiter) dan hanya perlu menyesuaikan ukuran (cut-off) membran sesuai dengan ukuran protein yang ingin dikonsentrasikan. Secara total biaya pengkonsentrasian protein dapat ditekan sebesar 30-40 persen dari biaya awal ketika alat pengkonsentrasian komersil digunakan,” tambah Dr Azis yang menempuh studi doktornya di salah satu universitas ternama di Jerman.

Hasil dari penelitian ini telah dipresentasikan dalam beberapa Seminar Internasional. Bahkan, Dr Azis mendapatkan “The Best Presenter” pada 6th Food Ingredient Asia Conference (FiAC) yang dilakukan secara virtual pada 14-15 Oktober 2020 lalu. Selain itu, beberapa publikasi internasional juga telah dihasilkan, salah satunya di jurnal Food Chemistry (IF = 6.306, Q1) dan sedang dalam proses revisi terakhir pada Innovative Food Science and Emerging Technologies (IF = 4.477, Q1).

Dr Azis sangat berterimakasih atas dana penelitian yang diberikan lewat skema PI-AMar4.0 IPB University mendorong agar inovasi ini dapat terwujud sehingga nantinya dapat diadopsi oleh berbagai laboratorium penelitian khususnya dalam bidang life sciences. (IR/Zul)

artikel link : https://ipb.ac.id/news/index/2021/02/from-concept-to-realization-dr-ing-azis-boing-sitanggang-kembangkan-reaktor-membran-enzimatis/62cad06cd541ebe8a1278d059a18e9f7

azis-boang-2

Dr-Ing. Azis Boing Sitanggang, Peneliti Muda IPB Boyong Penghargaan “The Best Research Presenter”

Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang berhasil menjadi The Best Research Presenter pada 24th ITSF Research Grant Seminar, di Gedung Balai Kartini, Jakarta (5/3/2019). Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) merupakan sebuah lembaga yang bertujuan memberikan kontribusi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. ITSF membantu para peneliti dalam bentuk dana penelitian serta menganugerahkan hadiah kepada mereka yang mampu berkontribusi dalam kemajuan sains dan teknologi. Setiap tahunnya ITSF memberikan tiga program yakni Science Education Award (SEA) untuk guru sains tingkat SMA, Science and Technology Award (STA) bagi seorang peneliti yang mumpuni serta Science and Technology Research Grant (STRG) yakni pemberian bantuan penelitian kepada para peneliti di bawah usia 45 tahun.

Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang merupakan dosen dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Dr. Azis merupakan salah satu penerima STRG dengan judul penelitian “Enzymatic membrane reactor (EMR): On the investigation of (electrostatic-) interactions between membrane surface and enzyme to circumvent fouling”.

Pada penelitian tersebut, Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang meneliti interaksi elektrosatik antara permukaan membran polimerik dengan molekul enzim pada berbagai nilai pH dari medium reaksi. Kuantifikasi interaksi elektrostatik ini dilakukan dengan menggunakan atomic force microscopy (AFM) dengan nilai parameter yang diukur adalah gaya adesif (adesive force).

“Prosedur yang dikembangkan dalam penelitian ini sangat berguna bagi dunia industri, karena waktu yang dibutuhkan untuk memilih membran polimerik yang cocok untuk berbagai jenis reaksi enzimatis dapat dipersingkat,” tutur Azis.

Dosen yang menyelesaikan studi doktoralnya pada Technische Universitaet Berlin, Jerman ini menambahkan bahwa fungsi membran polimerik umumnya sebagai media pemisah (separasi) seperti pada purifikasi protein, campuran gas ataupun pemisahan senyawa lainnya dengan berat molekul yang berbeda. Terkhusus, dalam Reaktor Membran Enzimatis (RME) dimana reaksi berlangsung secara kontinyu, membran polimerik berfungsi menahan molekul enzim agar tetap berada dalam reaktor, sehingga mampu untuk mengkatalisis reaksi. Industri pengolahan susu cair “tanpa laktosa” atau “rendah laktosa” umumnya menggunakan konsep ini, dimana laktosa dihidrolisis menggunakan enzim beta-galaktosidase. (IR/Zul)

Slamet Budijanto

Prof. Dr. Slamet Budijanto was selected as the Academic Leader in Technology, the first winner

IPB achievements

Academic Leader is an award from the Ministry of Research, Technology and Higher Education Republic of Indonesia as a form of appreciation to lecturers who have taken part and produced innovations that are very beneficial for national development.

The award is divided into three categories, namely the lecturer category as Academic Leader; the category of lecturers with additional duties as Leaders of Higher Education, and the category of Head of Higher Education Service Institutions (LLDikti).

In the announcement which took place on the night of October 1, 2019, IPB achieved the following achievements:

1. Dr. Arif Satria was selected as an Academic Leader in the lecturer category with an additional assignment as the Rector of PTNBH, the second winner.

2. Dr. Illah Sailah was chosen as Academic Leader as LLDikti Leader, second winner.

3. Prof. Dr. Slamet Budijanto was selected as the Academic Leader in Technology, the first winner.

Congratulations to Dr. Arif Satria, Dr. Illah Sailah and Prof. Dr. Slamet Budijanto who have brought the name of IPB to the prestigious Academic Leader 2019.

IPB Proud. Jaya is always our IPB. IPB Digdaya ✨

#IPBBangga #IPBDigdaya

2purnabakti4

Acara Purnabakti ITP: Syukur Bhakti untuk Negeri

Acara “Syukur Atas Bakti untuk Negeri” diselenggarakan sebagai ungkapan terima kasih kami atas bakti dan pengabdian dari 8 orang dosen (Dr. Yadi Haryadi, Dr. Suliantari, Dr. Adil Basuki Ahza, Prof.Dr. Tien R. Muchtadi, Prof.Dr. Betty Sri Laksmi Jenis, Prof.Dr. Rizal Syarief, Dr. Budiatman Satyawihardja, Prof.Dr. Dedi Fardiaz) dan 2 orang tenaga kependidikan (Bapak Abdul Rozak Bapak Sobirin) yang memasuki usia pensiun.

Sesuai dengan temanya “Syukur Atas Bakti Untuk Negeri”, acara ini diselenggarakan sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih yang tulus dari kami kepada Bapak/Ibu Purnabakti atas segala pengabdian, bakti dan karya yang telah Bapak/Ibu ukirkan selama mengabdi sebagai dosen dan tenaga kependidikan di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP).

Terima kasih kami ucapkan yang tidak terhingga kepada Bapak/Ibu Purnabakti dan juga para guru dan sesepuh serta para dosen dan tenaga kependidikan yang telah wafat mendahului kita atas atas segala jasa dan pengabdiannya dalam meletakkan fondasi yang kuat, nilai-nilai, budaya dan etos kerja yang luar biasa sehingga Departemen ITP dapat mencapai prestasi yang sangat membanggakan hingga saat ini.

Departemen ITP saat ini memiliki 4 program studi, yaitu S1 dan S2 Teknologi Pangan, serta S2 dan S3 Ilmu Pangan, yang semuannya telah terakreditasi A. Bahkan untuk Program sarjana Teknologi pangan telah memperoleh pengakuan internasional dari Institute of Food Technologists (IFT) AS, dan International Union of Food Science and Technology (IUFoST). Tahun 2018 ini, Departemen ITP juga membuka Kelas Internasional untuk program sarjana Teknologi Pangan, yang dirancang untuk dapat diikuti oleh mahasiswa asing. Antusiasme mahasiswa asing untuk belajar di Departemen ITP ditunjukkan dengan semakin banyaknya mahasiswa asing yang mengikuti program pertukaran mahasiswa dan summer course program.

Jumlah lulusan dari Departemen ITP dari strata sarjana dan pasca sarjana sudah mencapai lebih dari 4000 orang. Mereka mengabdi dan bekerja di berbagai bidang dengan prestasi yang juga luar biasa. Demikian juga dosen, tenaga pendidikan dan mahasiswa Departemen ITP mampu berprestasi bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.

Prestasi dan reputasi yang luar biasa tersebut tidak terlepas dari kontribusi dan jasa Bapak/Ibu Purnabakti dan para sesepuh selama mengabdi di Departemen ITP. Wujud dari rasa terima kasih ini ditunjukkan dari antusiasme para murid Bapak/Ibu dari berbagai angkatan untuk meluangkan waktunya hadir pada acara ini, yang jumlahnya lebih dari 900 orang.

Kami mendoakan Bapak/Ibu untuk senantiasa diberikan kesehatan dan usia sehingga dapat terus melanjutkan pengabdian dan berkarya untuk negeri. Sumbangan pemikiran dan karya Bapak/Ibu tetap kami perlukan agar Departemen ITP dapat terus melangkah maju dalam mendidik dan mempersiapkan para putra-putri bangsa sebagai pemimpin masa depan di bidang ilmu dan teknologi pangan.

guru-besar-ipb-university-kelapa-sawit-potensial-dalam-implementasi-sdgs-news

Professor of IPB University: Palm Oil is Potential in the Implementation of SDGs

South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Institute for Research and Community Service (LPPM), IPB University in collaboration with the Department of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology (Fateta) IPB University and the Association of Indonesian Food Technology Experts (PATPI) held the 6th Food Ingredient Asia Conference (FIAC) online, 14-16 / 10.

Dr. Azis Boing Sitanggang in his speech said FIAC is a forum to disseminate and discuss research results and current issues related to food in Indonesia and the world.

Meanwhile, the Head of LPPM IPB University, Dr. Ernan Rustiadi, revealed that the world population which continues to increase along with the limited productive land is a challenge for world food security. “This must be overcome by increasing the productivity of available land, minimizing food loss, and managing sustainable substantial food consumption,” he said.

Meanwhile, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, Professor of IPB University, in his presentation explained the potential of national oil palm. According to him, oil palm has the potential to support the realization of Sustainable Development Goals (SDGs). Moreover, Indonesia is a place for palm oil producers.

“The productivity of oil palm is very high, it can produce vegetable oil up to eight tons per hectare per year. This is much higher than oil from soybeans and sunflower seeds which can only produce 0.4 tonnes and 0.5 tonnes of oil per hectare,” he explained.

Oil palm also has a productive life of up to 25 years with relatively cheaper production costs. Prof. Hariyadi continued, based on data collected by the Indonesian Palm Oil Entrepreneurs Association (GAPKI), throughout 2019 Indonesia’s palm oil production reached up to 51.8 tons of Crude Palm Oil (CPO). This number is 9 percent higher than production in 2018.

This, he said, made Indonesia worthy of being called the largest palm oil producer in the world. With the growth in population and the world economy, the demand for vegetable oils in the next decade will continue to increase.

“The commodity palm oil has grown strongly, contributing around 1.5 to 2.5 percent of the national Gross Domestic Product (GDP). This is what makes the Indonesian government make oil palm be the key factor in the economy, ”he added.

Not only as a foreign exchange earner, but oil palm also contributes to improving the quality of life for people, including the quality of education and health. Therefore, it cannot be denied that palm oil plays a significant role in achieving the SDGs targets.

However, several strategies are needed to address various challenges such as aspects of food safety and health risks. As much as 85 percent of palm oil is used for cooking food. Therefore, it is necessary to ensure the safety of the entire supply chain from the production stage to the end.

Prof. Hariadi also emphasized that Indonesia needs to build research and development activities to produce higher and higher quality palm oil composition values. Including oils that are free of trans fats and rich in phytonutrients.

In this activity also attended as a speaker, Dr. Emmanuel Hatzakis, (Ohio State University, USA), Prof. Dr. Michael Murkovic (Graz University of Technology, Austria). On the second day, the activities were filled by Dr. Dede Adawiyah (IPB University), Dr-Ing Dase Hunaefi (IPB University), Prof. Dr. Lilis Nuraida (SEAFAST Center IPB University), Prof. Dr. Chin-Kun Wang (Chung Shan Medical University, Taiwan), and closed by Prof. Dr. Umar Santoso (President of IAFT / PATPI).  (IAAS/YN)

flyer FGD

Focus Group Discussion – FGD

Meneropong Teknologi Pangan di Pertengahan Abad 21

Teknologi pangan terus berkembang seiring dinamika bidang keilmuan lain dan perubahan tuntutan konsumen. Proyeksi perkembangan teknologi pangan dalam tiga dekade kedepan perlu perhatikan untuk memastikan proses pendidikan teknologi pangan menghasilkan lulusan yang sejalan dan selaras dan kebutuhan pengguna.
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB bekerjasama dengan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia meyelenggarakn FGD dengan tema “Meneropong Teknologi Pangan di Pertengahan Abad 21”. Narasumber pada FGD yang berasal dari Industri Pangan (Ir. Mukhlis Bahrainy, CEO Pachira group), Dr. Rina Agustina (Fakultas Kedokteran UI) dan Prof Renanto Handogo (Fakultasa Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem, Teknik Kimia ITS) memberikan pandangan mereka prospek perkembangan teknologi pandan dari sudut pandang pelaku industri, ilmu gizi dan Kesehatan, serta keteknikan.

Teknologi pangan dimasa depan dituntut untuk mampu menghasilkan produk pangan yang baik untuk kesehatan dan tetap memberikan cita rasa yang disukai oleh konsumen. Dimasa yang akan datang kebutuhan diet setiap kelompok konsumen akan semakin bervariasi dan juga  kebutuhan gizi setiap yang semakin personalized. Disisin yang lain, perkembangan keteknikan telah membuka peluang untuk menciptakan satu alat yang mampu melaksanakan berbagai unit operasi sekaligus dengan desain yang kompak dan kebutuhan energi yang kecil. Oleh karena itu, produksi pangan yang aman dan bermutu dalam skala yang lebih kecil dan mungkin skala rumah tangga adalah sebuah keniscayaan di masa depan. Jika saat ini industri pangan lebih banyak memproduksi pangan secara masal maka tiga dekade ke depan industri pangan dituntut untuk menciptakan ingredien pangan atau produk setengah jadi yang bisa diolah oleh setiap individu secara praktis dalam skala yang kecil sesuai kebutuhan konsumen. Apabila hal tersebut benar terjadi, maka Pendidikan teknologi pangan perlu melakukan berbagai penyesuaian kurikulum dan proses Pendidikan.

Materi FGD dapat di download ipb.link/materi-fgd2020

Flayer Patpi

Webinar Nasional PATPI Cabang Bogor

Webinar Nasional PATPI Cabang Bogor

PATPI National Webinar, Bogor Branch

Nano Technology in Food: Perspectives and Prospects

 

PATPI Bogor Branch in collaboration with the Department of ITP IPB held a National Webinar on August 3, 2020 with the theme “Nano Technology in the Field of Food: Perspectives and Prospects”. Prof. Dr. Nurul Taufiqu Rohman, Ph.D who is a research professor and Head of the LIPI Physics and Metallurgy Research Center was the main resource person, while Dr. Sri Yuliani who is a researcher from BB. Post-Agriculture Ministry of Agriculture and Dr. Nugraha Edhi Suyatma from the Department of Food Science and Technology was invited as a guest speaker. The topics presented by the three speakers are:

1. Perspectives & Prospects of Nano Technology in Food Processes in Indonesia

2. Nanoencapsulation Technology for Improving Local Food Quality

3. Nanotechnology Applications for Food Packaging: A Review of Technology and Its Safety

This webinar was attended by 666 participants with various professions such as lecturers, students, researchers, practitioners and observers of nanotechnology and food originating from various tertiary institutions, research institutions, and the private sector.

The three materials presented by the three speakers can be downloaded at the links provided.

ipb.link/materi-webinar-patpi